Kerusuhan Ras, Memahami Kekerasan Tiada Akhir di Sejarah Amerika
Goerge Floyd, 46 tahun, kulit hitam, Minneapolis, Minnesota, wafat kehabisan nafas tercekik oleh lutut polisi. Breonna Taylor, 26 tahun, kulit hitam, perawat, kulit hitam, Loiusville, Kentucky, ditembak mati dalam tempat tidur sesudah polisi menggedor tempat tinggalnya ditengah-tengah malam.
Langkah Main Bettingan bola Online Ahmaoud Arberry, 25 tahun, kulit hitam, Brunswick, Georgia, dikejar serta ditembak mati pada saat jogging, dibunuh oleh 2 orang kulit putih yang menyangka ia untuk perampok, serta sebab fakta itu mereka tidak ditindak lanjut.
Mereka contoh beberapa korban rasisme yang menyebabkan kekacauan di Amerika, menyebabkan demontrasi "kebersamaan" di beberapa negara selama saat epidemi ini.
Bagaimana ini dapat berlangsung di negara maju, yang mengeluk-elukan demokrasi seperti Amerika?, Kenapa sampai sekarang ini rekanan di antara kelompok kulit putih serta kulit hitam dari sana demikian panas membara serta pahit? Untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan kita kembali lagi sepintas ke waktu dulu Amerika:
Latar Belakang
Tahun 1863, presiden USA ke-16, Abraham Lincoln mengaplikasikan undang-undang yang akhiri skema perbudakan, 157 tahun lalu.
Tahun 1865, perang saudara di antara faksi selatan serta utara usai, sesudah faksi selatan sukses ditaklukkan oleh faksi utara. Dalam waktu cepat faksi selatan harus menelan pil pahit kekalahan, harus terpaksa melepaskan budak-budak mereka yang biasanya kelompok kulit hitam.
Pada tahun yang serupa, Abraham Lincoln dibunuh oleh simpatisan faksi selatan. Substitusinya presiden yang loyo. Situasi ini dipakai faksi selatan untuk menarik kembali lagi kekuasaaan yang hilang dengan cara hukum hingga legal, misalnya dengan membuat UU (Undang-Undang) baru yang mengambil hak pilih kelompok kulit hitam atau/serta mengirim mereka untuk kerja paksa dengan dakwaan "Mengembara", serta di waktu itu banyak orang kulit hitam menganggur serta tidak mempunyai rumah masih.
Penyalah gunaan UU ini pada akhirnya memaksakan pemerintah memberikan tugas militer untuk mengatur situasi, memberikan keyakinan jika hak golongan kulit hitam untuk golongan minoritas dilindungi. Periode ini berjalan semasa 12 tahun serta diketahui untuk periode "Reconstruction". Menurut Prof. Brenda begitu awal untuk dihentikan, "Peluang besar yang terlewati untuk jadikan negara ini betul-betul multiras" tuturnya.
Hukum Jim Crow
Sampai tahun 1965, beberapa persoalan berbasiskan rasial berlangsung dibagian selatan Amerika, dimana semua UU serta ketentuan dibikin untuk memisahkan ke-2 kelompok, baik di sekolah, rumah makan,kereta api, pemakaian WC umum, serta sampai di TPU. Ketentuan ini diberi nama hukum Jim Crow.
Serta mahkama agung mensahkan hukum ini dengan kriteria jika semua sarana infrastuktur harus ke-2 kelompok harus mempunyai kualitas yang serupa. Yang dikasih kuasa untuk putuskan ini tragisnya.... pemda.
Skema rasial dibagian selatan USA seperti dengan Apartheid di Afrika Selatan: Siapa yang melawan, berefek mati!, hingga tidaklah heran juta-an orang kulit hitam geser dari sisa daerah perbudakan ke sisi utara atau barat: Detroit, St. Louis, Chicago, New York.